Tatacara Sholat Istisqo Lengkap
![]() |
Tatacara Sholat Istisqo Lengkap |
Tatacara Sholat Istisqo Lengkap
Sholat Istisqo (Meminta Hujan)
sholat istisqo adalah sholat sunnah untuk memohon hujan dan disunahkan bagi orang orang yang mukim atau musafir, dikala sangat menghajatkan air karena tidak ada hujan atau keputusan air dari sumbernya
cara melaksanakannya ada tiga cara, yaitu :
- Berdoa saja sembarang tempat dan waktu, dengan suara nyaring atau lemah
- Menambah doa istisqo' (mohon turunnya hujan) pada khutbah jumat
- Dengan sholat dua rokaat yang disertai dua khutbah
lafadz niatnya sebagai berikut :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini (imaaman/ma'muman) lillahi ta'ala
Artinya: Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala.
Cara Melaksanakannya :
- Tiga hari sebelum melakukan shalat istisqa', imam atau ulama memerintahkan kaumnya agar berpuasa tiga hari lamanya, dan menganjurkan pula agar mereka beramal baik, seperti sedekah, taubat dari segala dosa, mengusahakan perdamaian dengan orang-orang yang dianggap lawan, dan melepaskan diri dari kezaliman.
- Pada hari yang keempatnya, semua penduduk /kaum disuruh keluar dari rumah bahkan binatang ternak, mereka pun ikut serta dikeluarkan ke tanah lapang untuk melakukan shalat istisqa' itu. Waktu keluar ke tanah lapang, sebaiknya dengan pakaian yang sederhana dengan tidak memakai wangi-wangian dan tidak berhias dan selama itu orang dianjurkan supaya memperbanyak membaca istighfar artinya memohon ampun.
- Setelah salam, khatib membacakan dua khutbah dan pada khutbah yang pertama dimulai dengan membaca istighfar 9 kali pada khutbah yang kedua dimulai dengan membaca istighfar 7 kali.
Pelaksanaan Khutbah Istisqo'
Cara melaksanakan khutbah istisqo' agak sedikit berbeda dengan khutbah jumat atau lainnya, yakni :
- Khatib disunahkan memakai selendang.
- Khutbahnya berisi anjuran supaya beristighfar dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan, bahwa Allah akan mengabulkannya, yakni akan menurunkan hujan.
- Ketika berdoa, hendaknya mengangkat kedua tangan lebih tinggi hingga terbuka antara lengan dan badannya.
- Pada khutbah yang kedua, di kala berdoa hendaknya khatib berpaling ke kiblat artinya membelakangi makmum dan bersama-sama semuanya berdoa terus. Dalam berdoa hendaknya khatib berdoa dengan suara yang lemah menurut tekanan irama memohon. Manakala khatib berdoa dengan suara nyaring, makmumnya pun dianjurkan mengikuti doanya dengan suara nyaring pula.
- Ketika berpaling ke kiblat, khatib hendaknya merubah selendangnya yang kanan ke kiri dan yang di atas ke bawah.
Lafazh doa istisqa' ialah :
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman.
Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn
Allāhumma inna bil 'ibādi wal bilādi wal bahā'imi wal khalqi minal balā'i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
Allāhumma anbit lanaz zar'a, wa adirra lanad dhar'a, wasqinā min barakātis samā'i, wa anbit lanā min barakātil ardhi
Allāhummarfa' 'annal jahda wal jū'a wal 'urā, waksyif 'annal balā'a mā lā yaksyifuhū ghairuka
Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā'a 'alainā midrārā
Artinya:
Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.
Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.
Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.